Menulis Dalam Kesibukan bersama bapak Much Khoiri atau biasa disapa master Emcho
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selaamt siang guru guru hebat indonesia
Siang ini kita akan mendapatkan pencerahan tambahan pengetahuan dari pak emcho.


Sesi Kuliah dimulai

             Assalamu’alaikum Wr. Wb. Selamat siang, Bapak-Ibu sekalian, salam sejahtera untuk kita semua. Semoga sehat senantiasa.  Bahagia sekali kita bisa berjumpa dalam sebuah grup kreatif yang telah didesain untuk belajar bersama, saling menguatkan, saling mengisi untuk  menulis.
Pertama-tama saya mohon izin untuk mengenalkan diri. Saya Much. Khoiri, dosen dan penulis 42 buku dari Unesa Surabaya. Saya mulai memuatkan tulisan di media cetak sejak 1986/1987 (kuliah semester 3), jadi saya tidak perlu kisahkan semuanya di sini. Mohon izin saya sampaikan biodata atau profil singkat saya berikut ini.


Profil Much. Khoiri
Lahir di Desa Bacem, Madiun 24 Maret 1965, Much. Khoiri kini menjadi dosen dan penulis buku dari FBS Universitas Negeri Surabaya (Unesa), trainer, editor, penggerak literasi. Alumnus International Writing Program di University of Iowa (1993) dan Summer Institute in American Studies di Chinese University of Hong Kong (1996) ini  trainer untuk berbagai pelatihan motivasi dan literasi. Ia masuk dalam buku 50 Tokoh Inspiratif Alumni Unesa (2014). Pernah menjadi Redaktur Pelaksana jurnal kebudayaan Kalimas dan penasihat jurnal berbahasa Inggris Emerald. Pernah menjadi redaktur Jurnal Sastra dan Seni. Selain menghidupkan beberapa komunitas penulis, ia juga pernah mengomandani Ngaji Sastra di Pusat Bahasa Unesa bersama para sastrawan. Karya-karyanya (fiksi dan nonfiksi) pernah dimuat di berbagai media cetak, jurnal, dan onlinebaik dalam dan luar negeri. Ia telah menerbitkan 42 judul buku tentang budaya, sastra, dan menulis kreatifbaik mandiri maupun antologi. Buku larisnya antara lain: Jejak Budaya Meretas Peradaban (2014), Rahasia TOP Menulis (2014), Pagi Pegawai Petang Pengarang (2015), Much. Khoiri dalam 38 Wacana (2016), kumpuis Gerbang Kata (2016), Bukan Jejak Budaya (2016), Mata Kata: Dari Literasi Diri (2017),  Write or Die: Jangan Mati sebelum Menulis Buku (2017), Virus Emcho: Berbagi Epidemi Inspirasi (2017), Writing Is Selling (2018), Praktik Literasi Guru Penulis Bojonegoro (2020), Virus Emcho: Melintas Batas Ruang Waktu (2020), dan SOS Sapa Ora Sibuk: Menulis dalam Kesibukan (2020). Sekarang dia sedang menyiapkan naskah buku tentang menulis, budaya, literasi, dan karya sastra (puisi dan cerpen). Dia cukup aktif menulis di muchkhoiriunesa.blogspot.com; 

www.kompasiana.com/much-khoiri; muchkhoiri.gurusiana.id.; jalindo.net; dan sahabatpenakita.id.
Instagram:@much .khoiri dan @emcho_bookstore.
Emailnya: muchkhoiriunesa@gmail.com dan muchkoiri@unesa.ac.id  HP/WA: 081331450689. Facebook: Much Khoiri-90.

Pertama-tama menurut beliau kita harus bertanya sama diri sendiri siapa yang tidak sibuk kali ini. Semua orang sibuk dengan aktifitas dan profesi masing-masing. 
perhatikangambar dibawah ini.




semua orang sibuk seperti sekretaris sibuk dengan meetingnya , guru sibuk siswanya, siswa sibuk dengan tugas-tugasnya, orang yang hendak pulang kampung sibuk dengan nyari kereta, dijalan orang yang berboncengan dengan keluarganya bahkan kakek dengan sepedanya juga sibuk.

Sampai Teman saya Rifa’i rif’an  menulis buku yang sangat laris dengan judul " Tuhan, Maaf kami sedang sibuk."
Hakekat nya manusia itu semua sibuk. sudah tepat kah sibuk menjadi alasan untuk tidak menulis, untuk tidak berkarya.
Bagi yang memiliki alasan sedang sibuk cobalah timbang lagi apakah alasan ini sudah tepat.

Perlu saya sampaikan bahwa yang penting bukan bukan perkara sibuk itu sendiri, saya yakin sunatullah bahwa dibalik kesulitan pasti ada kemudahan, dibalik kesibukan pasti ada kesempatan, oleh karena bagaimana memanaj kesibukan, yang dibutuhkan adalah sikap positif terhadap kesibukan.
Penulis sejati  pasti selalu ada waktu yang istimewa untuk menulis.
Mengapa kita harus menulis ??


buku  oleh Bud gardner dalam buku ini mengungkapkan kata yang sangat bagus when you speak you words echo only across the room or down the hall. But when you write , your words echo down the ages."ketika kamu bicara kata-katamu hanya bergema melintas ruangan, hanya sampai ke aula tetapi ketika kau menulis kata -katamu akan menyebrang atau menggema sampai bertahun -tahun atau berabad-abad.' dalam bahasa sederhana apa yang kita angankan akan lenyap apa yang kita katakan  akan musnah apa yang kita lakukan akan tak tersisa kecuali kita tuliskan dia akan abadi dan menyejarah dari kehidupan kita .Menulis itu memiliki keddudukan  yang mulya begitu seorang pengarang mati kedudukan sulit di gantikan oleh orang lain tetapi sebaliknya jika dekan camat atau mantri polisi atau pejabat lain mati  kedudukannya akan mudah digantikan oleh orang lain.  itu sebab nya menulis itu perlu diperjuangkan.






Baiklah, Bapak-Ibu sekalian, inti dari pembicaraan ini  yakni ada 17  strategi jitu untuk menyiasati kesibukan. paparan ada di buku terbitan terbaru saya "Sapa Ora Sibuk" Menulis Dalam Kesibukan.  seperti berikut ini

  1. Tetapkan niat menulis
         Niat merupakan daya dorong untuk tahan godaan. Niat menulis ada 2 yaitu umum (misal               
         mencerdaskan bangsa), dan khusus (misal untuk mendapatkan uang atau mencari ketenaran).
  1. Rajinlah membaca
         Membaca dapat untuk melihat masa lalu dan yang akan datang. Membaca biasanya mendahului           menulis. Pemicu menulis dapat digedor oleh membaca.
  1. Gunakan alat perekam

         Prinsip kita perlu membka pikiran ntuk segala masukan. Pikiran itu seperti payung yang akan             berfungsi maksimal jika terbuka. Cara terbaik meilih de adalah dengan meiliki banyak ide.
  1. Kobarkan inspirasi
         Inspirasi merupakan pengetahuan awal atau bekal pengetahuan dikombinasikan dengan                        pemicu. Inspirasi bisa dikondisikan. Jika kita menunggu … maka kita hanya akan menjai                    penunggu
  1. Tentukan waktu utama
         Waktu utama bagi seseorang bisa berbeda dengan orang lain. Andalah yang tahu kapan waktu             utama Ada. Bisa habis magrib, habis sya, dini ari atau pagi hari. yang perlu diperhatiakn waktu           utama jangan berbenturan dengan jam kerja.
  1. Bagi pemula, menulis bebas
         Penulis pemula disrankan untuk menulis bebas. Menulis bebas dapat melatih eterampilan                     menulis. Biasanya menggunakan bahasa tutur atau bercerita. Hal ini bsa meaksimalkan otak                 kanan.
  1. Menulis di dalam hati
  1. Ini bisa dilakuakn ketika dalam perjalanan. Pikirkan apa yang akan ditulis atau embuat rancangan apa yang akan ditulis. Semua ide sangat bagus datangnya secara kebetulan. Menulis di waktu utam Sesuai dengan pilihan waktu utama. Jika kuarang harus ambil waktu berikutnya. Menulis di waktu luang. Harus belajar berdisiplin.
  1. Manfaatkan Waktu Luang
           Selain menulis di waktu utama, kita juga bisa manfaatkan waktu luang untuk menulis.
  1. Menulis yang Dialami
         Pelesir atau bepergian bisa ditulis. Bisa berupa catatan perjalanan.
  1. Menulis yang diarasakan
         Asma Nadia penulis yang sangat bagus memanfaatkan perasaannya.
  1. Menulis sesuai minat atau Peerjaan
          Misalnya praktik mendidik atau mengajar
  1. Menuis dengan riang
          Karya kreatif erbaik tak pernah diselesaikan jika tidak bahagia
  1. Menulis yang Banyak
         Dengan menulis yang banyak berlatih menulis bagus. Kuantitas dapat melatih kualitas
  1. Read better, write faster
         Harus pinter membaca dan menulis dengan cepat.
  1. Buatlah motto yang dahsyat
         Silakan membuat motto yang dahsyat. Misalnya menulis atau mati.
  1. Menulis dengn Doa

         Awali menulis dengan doa. 


Demikian paparan kuliah hari ini
masih ada sesi tanyan jawab yang tidak dimuat, insya Allah akan di muat dibuku yang akan ditulis
terimakasih pa atas transfer ilmu nya sangat barmanfaat.
makasih om Jay sampai detik ini saya masih bertahan di group kuliah ini,  atas motivasi om Jay
.



by  wawatpurnamamawati

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog