Story telling by budiman hakim
Mr.Bams : ...kangen
juga nih sama Om Bud. Om kita punya waktu sampai 17.30,Kita atur waktu dulu
Gimana Om ?
Om bud : Yak silakan
Mr.Baams :Buat materi ? Sama tanya Jawab
Ombud : Saya ikut aja. Sing penting hepi tumoro kambek
maning....
Mr Bams: Wow...
Okay selamat sore teman2... Kita ngabubu-read berkualitas
ya...😂
Sore ini saya ditodong Om Jay buat kasih materi
storytelling.
Sebetulnya storytelling udah saya terbitkan dalam sebuah
buku.
Sebenernya apa sih storytelling itu?
Storytelling gampangnya adalah MENDONGENG.
Siapa yang pernah didongengin orangtua waktu kecil?
Aku....🤣🤣🤣
Pasti banyak ya. Nah, pernah suatu hari saya ngajar di Laku
Kopi Bintaro. Salah satu pesertanya ada yang berusia 70 tahun.
Ibu ini mengaku dia sering didongengin. Hebatnya ibu ini
masih inget cerita si Kancil yang dibacakan orangtuanya waktu dia berusia 5
tahun. Coba bayangkan! Ibu itu usianya 70 tahun dan masih bisa mengingat
dongeng yang dia dengar 65 tahun yang lalu. Ck…ck…ck… Luar biasa kan?
Dan ternyata ini tidak hanya terjadi pada ibu itu tapi
dialami oleh banyak sekali orang di dunia.
Hal inilah yang membuat pakar-pakar marketing berpikir, 🤔🤔🤔🤔
“Kalo iya sebuah
cerita mampu menanamkan pesan sedemikian dahsyat, kenapa cara mendongeng tidak
dijadikan saja sekalian sebagai strategi marketing?”
Setelah saya tela’ah lebih dalam, ternyata
cara menyampaikan pesan melalui cerita memang adalah cara yang terbaik. Kenapa?
Karena,
ternyata, bercerita adalah juga cara Tuhan dalam menyampaikan pesan pada
umatnya. Dan ini bisa kita lihat dan buktikan dalam semua kitab
suci agama apapun.
Contoh
storytelling
Coba diliat dulu video ini. Semoga bisa dibuka ya....
Setelah melihat video ini kita bisa menarik kesimpulan:
CIRI-CIRI SEBUAH STORYTELLING!
1. Kekuatannya ada pada cerita. Brand sering muncul belakangan
2. Kalaupun brand muncul di depan kehadirannya menjadi
bagian dari cerita itu
sehingga tetap tidak
terlalu terasa bahwa itu adalah iklan
3.Brand terlihat muncul seperti btw tapi sebenernya
kehadirannya kuat
4. Brand diperlakukan secara netral dan tidak sebagai hero
5. Nuansa iklannya hampir gak terasa
6. SURPRISENYA TINGGI sehingga orang mau nge-share.
Sebelum kita membahas lebih jauh tentang storytelling, ada
baiknya kita memetakan dan mempelajari macam-macam cara orang berjualan yang
sering dilakukan orang:
1. ROUGH SELLING
Cara
berjualan dengan cara kasar dan menyakiti hati konsumennya.
Misalnya produk MLM.
Mereka mengundang orang untuk datang ke suatu tempat cuma ngasih tau bahwa ada
prospek bisnis. Pas kita datang ke rumahnya, ternyata mereka jualan.
Begitu juga yang
terjadi pada orang yang jualan asuransi. Seringkali sales girlnya berjualan
dengan cara yang memaksa sehingga kita jadi kesel dan marah. Cara berjualan
seperti ini biasanya membuat orang jadi tidak bersimpati pada brand kita.
2. HARD SELLING
Hard selling
adalah cara berjualan dengan cara berteriak-teriak seperti tukang obat.
Yang diteriakkan biasanya semua tentang kehebatan dan semua
benefit yang ada di brandnya.
3. SOFT SELLING
Cara berjualan secara halus dengan tone and manner yang elegan. Meskipun
caranya halus, orang tentu saja tau bahwa itu iklan.
Cara berjualan seperti ini mungkin menyenangkan calon
konsumen tapi karena tau bahwa itu iklan, mereka sering enggan untuk nge-share.
Coba lihat iklan ini. Gak ada satupun kata2nya yang jualan.
Kata-katanya justru berisi puisi dari seorang anak untuk bapaknya di Father's
day...
Gak gitu kebaca ya?
Because I’ve known you all my life
Because a red Rudge bicycle once made me the happiest boy on
the street
Because you let me play cricket on the lawn
Because you used to dance in the kitchen with a tea-towel
round your waist
Because your cheque book was always busy on my behalf
Because our house was always full of book and laughter
Because of countless Saturday morning you gave up to watch a
small boy play rugby
Because you never expected too much of me or let me get away
with too little
Because of all nights you sat working at your desk while I
lay sleeping in my bed
Because you never embarrassed me by talking about the birds
and the bees
Because I know there’s a faded newspaper clipping in your
wallet about my scholarship
Because you always made me polish…
Silakan dibaca dulu. Saya kasih waktu 2 menit...
OK kita lanjut ya....
4. COVERT SELLING
Covert
Selling adalah cara beriklan dengan cara menyembunyikan brandnya.
Orang tidak tau dan tidak merasa bahwa itu iklan. Cara
berjualan seperti ini biasanya tidak disukai oleh Team Marketing.
Kenapa demikian?
Karena mereka merasa apa gunanya bayar mahal-mahal kalo
brandnya disembunyikan? Hehehehe....
Mereka gak tau bahwa covert selling adalah cara yang paling
ampuh untuk mendapatkan share...
Orang merasa gak keberatan nge-share karea merasa itu bukan
iklan.
Contoh covert selling tapi dibacanya ntar aja ya.
https://www.kompasiana.com/budiman_hakim/551ae0a4a33311be20b65a69/hnp-bisa-disembuhkan-tanpa-operasi?page=all
STORYTELLING ADA DI
MANA DONG?
Storytelling ada di
antara soft selling dan covert selling.
Kalo digambarkan kira-kira begini...
Storytelling ada di irisan antara soft selling dan covert
selling.
Diharapkan sebuah storytelling, komunikasinya bisa halus dan
elegan seperti soft selling tapi juga sekaligus mampu mendapatkan share
sebanyak mungkin seperti covert selling.
CONTOH STORYTELLING DALAM TEKS
PUYUNGHAY SIALAN
Habis benerin NOTE-5
di North bridge PIM saya mampir ke bakmi GM kangen sama Puyunghay yg menurut
saya memang nomer satu di dunia.
Saya order sepiring
nasi goreng dan seporsi Puyunghay.
Sambil menunggu
puyunghay tiba saya foto2 nasi goreng sepuasnya. Takut keburu dingin saya makan
nasi goreng dikit-dikit sambil nunggu puyunghay.
Sialnya sampai nasi
goreng habis Puyunghay sialan itu belum juga tiba. Lalu saya pakai jurus
pamungkas yg selalu berhasil. Saya panggil waiter lalu saya bilang "Order
Puyunghay saya batalkan, saya minta uang kembali"
Lalu saya dengar
ribut2 dari arah dapur dan sekejap kemudian Puyunghaysialan itu terhidang.
"Bungkus"
kata saya setengah membentak. 2 menit kemudian saya keluar dari resto bakmi GM
menenteng bungkusan Puyunghay sialan itu.
Kalau puyunghay ini
rasanya sedang2 saja barangkali saya sudah kapok balik dan bakmi GM saya
masukkan ke Brand Hell.
Sayangnya puyunghai
bakmi GM memang enak tenan. Sialaaaan!
Oleh: Subiakto
Priosoedarsono
Habis benerin NOTE-5
di North bridge PIM saya mampir ke bakmi GM kangen sama Puyunghay yg menurut
saya memang nomer satu di dunia.
STORYTELLING DALAM
BENTUK IMAGE
MEMASARKAN PRODUK
ATAU BRAND DI SOCIAL MEDIA.
BRAND adalah
apa yang orang CERITAKAN tentang kita.
Jadi, apapun bisnis kalian, konsumen harus mempunyai
pengalaman unik untuk diCERITAkan pada komunitasnya. Nah, persoalannya adalah
bagaimana kalau ternyata produk kita tergolong generik?
Setelah dipikir-pikir
ternyata brand kita tidak ada bedanya dengan brand kompetitor. Repot juga, kan?
Kalau itu yang terjadi maka KITA PERLU MENCIPTAKAN SESUATU
sehingga konsumen tetap mempunyai pengalaman yang menarik UNTUK DICERITAKAN.
Caranya bagaimana?
Saya punya temen namanya Iwan SJP. Dia pergi ke Starbucks
mengajak seorang temennya bernama Abigail.
Seperti kita ketahui, setiap kali kita memesan kopi,
baristanya akan menanyakan nama pembeli lalu mereka tuliskan di atas cup kopi
kita. Nah, masalahnya, Barista tersebut salah menuliskan spellingnya. Iwan
kecewa berat, 'Perusahaan multinasional kok bisa salah menuliskan ejaan?' Karena
kesal Iwan SJP memotret cup bertuliskan nama yg salah tersebut dan
mempostingnya di FB.
Ini postingan Iwan.
Kenapa kok bisa begitu, ya? Nah, ini yang kocak!
Iwan tidak mengetahui bahwa Barista tersebut ternyata menulis dengan ejaan
yang salah secara sengaja. Starbucks sedang memberi konsumennya bahan untuk
diceritakan.
Tanpa disadari orang
yang terjebak itu telah menjadi brand ambassador gratisan.
Yak silakan ditonton dulu. Saya kasih waktu 3 menit.
Udah ya? Kita lanjut lagi....
Satu hal yang perlu dicatat bahwa di era digital, orang
tidak takut melakukan hal yang cenderung negatif dalam berkomunikasi. Buat
mereka mendapat liputan itu jauh lebih penting dari nama baik...
Dan strategi itu udah sangat biasa dilakukan oleh orang di
seluruh dunia baik itu artis atau politisi.
Kalo kalian perhatikan di video tadi, Sang Barista tanpa
merasa bersalah mengatakan, "I am fucking with you."
Sebuah ungkapan yang sangat tabu dalam dunia periklanan dan
branding sebelum jaman digital
Digital telah memporaporandakan tata nilai, norma sampai bahasa.
Seorang temen pernah
berkata, “Gak usah heran, Om Bud, Starbucks mah duitnya banyak. Jadi mereka
bisa dengan mudah membayar orang pinter untuk membuat strategi marketing
seperti itu. Orang Indonesia mah jangan diharepin. Boro-boro membuat strategi
seperti itu, kepikiran aja kagak.”
Omongan temen saya ini salah besar.
Banyak sekali saya temukan orang-orang lokal yang membuat
strategi jenius dan gak kalah sama strategi Starbucks di atas. Dan hebatnya
mereka adalah pebisnis-pebisnis skala kecil dan menengah.
SOTO GEBRAK.
Apakah kalian pernah mendengar Soto Gebrak?
Boleh percaya boleh tidak, soto gebrak buat saya rasanya biasa aja. Soto Ambengan Pak Sadi di
Jalan wolter Monginsidi rasanya jauh lebih enak. Soto Kudus di Jalan Wijaya 1
lebih gurih, Soto Mie di Jalan Pinangsia lebih mantap dan Soto Betawi Pondok
Pinang lezat bukan main walaupun harganya terhitung mahal.
Tapi toh saya tetap menceritakan pengalaman saya makan di Soto Gebrak.
Kenapa?
Ketika kita memesan soto, maka kokinya akan membanting botol
kecap ke atas kayu yang dilapis seng. Setiap kali botol digebrakkan ke meja
maka akan terdengar suara yang sangat memekakkan telinga. Hahahahaha kocak ya? 😂
Setiap kali temen saya ngajak makan siang, saya sering
banget ngajak mereka makan di sana, terutama yang belom pernah ke tempat itu.
Kenapa saya ngajak mereka kesana padahal makanannya gak begitu enak?
Karena saya pengen dia kaget seperti saya pertama kali. Karena saya punya
sesuatu untuk diceritakan.
Jadi saya berkesimpulan bahwa pemilik soto gebrak ini
menyadari bahwa rasa sotonya tidak cukup kuat untuk diceritakan oleh
konsumennya.
Karena itu dia menciptakan gimik dan merekayasa sesuatu
supaya konsumennya punya pengalaman untuk diceritakan.
Artinya, owner soto gebrak ini secara intuisi telah menciptakan
strategi marketing keren yang tidak kalah seperti yang dilakukan oleh
perusahaan multinasional sekelas Starbucks.
Gebraknya membuat konsumen punya sesuatu unttuk diceritakan.
Bukan sotonya.
SIOMAY PINK
Pernah ga kalian mendengar Siomay Pink?
Siomay
Dulu dia sering nongkrong di Jl. Jend. Sudrman, Jakarta pas
car free day. Biasanya dia suka mangkal di setia budi atau di Bundaran HI.
Saya sering ke Car Free Day bersama anak-anak dan isteri
saya.
Nah, supaya kita tidak terpisah, biasanya kami menetapkan
Siomay PINK sebagai meeting point.
Saya sering makan di sana dan rasanya kembali tidak membuat
saya puas.
Rasanya sih biasa aja tapi karena berfungsi sebagai meeting
point, saya tetep nongkrong di situ dan membeli beberapa siomay untuk
menyenangkan hatinya. Belakangan saya mendapat cerita lain tentang penjual
siomay pink ini.
Namanya Bapak Sriyono asli dari Klaten.
Warna Pink adalah warna favorit anaknya Nama anaknya adalah
Peksi Safira Miradalita.
Pak Sriyono bercerai dengan istrinya ketika Peksi baru
berusia 3,5 tahun.
Dan tragisnya, Pak Sriyono tidak diizinkan untuk bertemu
dengan anaknya itu. Nah loh, sebuah cerita lagi, kan? Hati saya tersentuh
sekali mendengar cerita itu. Saya gak bisa membayangkan kalo saya gak bisa
bertemu dengan anak saya seperti yang dialami oleh Pak Sriyono.
Sejak itu, setiap kali pergi ke Car Free Day, saya selalu
makan siomay Pink. Saya beli yang banyak.
Tapi inga! Saya ke sana bukan karena siomaynya. Siomaynya
gak enak!
SAYA KE SANA KARENA CERITANYA. Luar biasa kan pengaruh sebuah CERITA?
Sekian dan selamat berbuka puasa.
Mr.bams : Luar biasa...
Memindahkan dongeng kedalam tulisan, itu gimana Om ? 😊
Ngapain dipindahin? Beli aja buku dongeng kan banyak.
Biasanya malah orang ngedongeng dari baca tulisan kan....
Om Bud , itu kenapa jawabannya kok ngak
ketebak, tapi bikin mikir 🤣
Pertanyaannya kebalik soalnya
Siap....kan ada maksudnya Mendongeng terus dibuat tulisan,
nah itu bagaimana ?
Coba dijelaskan konteksnya...
P1
Ass. Wrb. Pak Budiman, apakah melakukan hal negatif kemudian disorot
media adalah hal lumrah dalam menjalankan strategi bisnis? Ya seperti kisah selebritis gitu. Mengapa demikian?
Tks. Yulius Roma-Tana Toraja.
Digital memang telah melakukan disruption luar biasa. Semua
peradaban berubah. Suka gak suka kita harus menerimanya.
Misalnya Fadli Zon, Fahri Hamzah dan Rocky Gerung. Mereka
sengaja menempatkan diri sebagai tokoh antagonis. Karena mereka tau setiap
talkshow politik, pasti formatnya sama. Dua kubu diadu untuk berargumentasi. Ketiga
orang tersebut memilih sisi antagonis karena sisi protagonis terlalu banyak
pesaing. Dan ternyata strategi mereka tepat. Mereka jadi langganan ILC dan
talskshow2 selalu mengundang mereka. Begitulah yg terjadi di social media...
P2
siti-subang. pertanyaan: dari penjelasan om Bud, sy bisa menarik
kesimpulan bahwa kita bisa menceritakan sesuatu dari yang kita lihat walaupun
itu tidak ada keterangan apapun, apa ini masuk dalam menemukan informasi yang
tersirat? dan menuangkan dalam tulisan?
Betul. Ibu pitar sekali.
Om apakah yang dilakukan oleh Tokoh tadi yang Om sebutkan, apakah itu
sesungguhnya atau memang tuntutan pasar ?
Fadli Zon...dll
Jadi pointnya adalah di dunia digital bukan tentang positif
atau negatif. Tapi yang penting dapet liputan (Exposure) sebanyak mungkin. Cara
ini sudah lama dilakukan oleh Syahrini. Dia sering bikin video norak seperti
maju mundur maju mundur.... Itu video sengaja dibuat untuk memancing netizer
agar membully Syahrini.
Dengan kata lain, apakah ini yang disebut market dalam
bentuk merangkai cerita untuk sebuah eksistensi, tanpa peduli akan adanya
"kegaduhan"? 😃
Jadi dibully pun gak masalah. Yang penting exposure. Coba
liat tweet2nya ketiga orang di atas. Liat komen2 yg ada. 75% isinya bully-an
semua. Apakah ketiga orang itu terganggu? Justru mereka bersyukur merasa
pancingannya dimakan umpan.
Pokoknya pointnya sederhana: Bagaimana mendapatkan exposure sebanyak
mungkin. Udah itu aja yang diinget.
Kata kuncinya
ecposur
Betul!
Makanya ada kata bijak yang bilang, "Popularitas seseorang di
social media dapat diukur dari seberapa banyak haters yang dimilikinya." 😂
Semakin banyak
Semakin kesohor
Betul
Butuh rasa cuek tingkat tinggi ya Om
Apakah dalam dunia bisnis marketing, ada aturan tentang
layak tidaknya iklan tayang? Pokoknya yang penting exposure.
Iya. Saya kagum bukan main sama Fadli Zon, Fahri dan Rocky
Gerung. Gimana caranya kok bisa santai dibully sekasar itu oeh netizen
Kalimat penutup jelang buka puasa Om, kaitam dengan materi ?
Kalo di traditional media seperti TV, Radio dan koran pasti
ada. Selain dari medianya sendiri, iklan TV juga harus lolos sensor dari BSF. Kalo di digital gak ada
sensor sama sekali
Teman-teman sekalian, sering-sering berselancar di social
media. Lalu pelajari segala seluk beluk di sana. Tapi hati-hati, jangan
terpengaruh sama konten hoax dan fitnah ya. Social media itu seperti pisau.
Bahaya atau tidaknya tergantung bagaimana kita menggunakannya. Selamat berbuka
puasa. Semoga Tuhan makin sayang sama kita. Aamiin.
Wabilahi taufik wal hidayah. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Mr.Bams : Semoga apa yang disampaikan menjadi bekal buat
kita semua. Mohon maaf kalau saya MrBamS ada hal yang kurang berkenan. Saya
kembalikan ke Om jay
Wassalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
Om Jay : luar biasa, terima kasih banyak om bud, semoga
semakin bertambah rezekinya
Mantul ombud
ReplyDeleteKlik https://www.youtube.com/user/wijayalabs, omjay butuh 30 org yg klik Subscribe agar bisa tembus angka 1000 subcribe, mohon bantuan kawan kawan semuanya, terima kasih.
ReplyDelete