“TERBITKAN BUKUMU, CATATKAN SEJARAH” OLEH FARRAH DINA
PENDIDIK, PELATIH GURU DAN PENULIS

DATA PRIBADI
Lahir : Jakarta, 17 Maret 1980
Alamat : Pondok Cibubur Blok. F4 no. 13
Cimanggis, Depok
No. Hp : 08129177333
Email : farrah.deuterino@gmail.com

PENDIDIKAN
Tokyo Gakugei University, Tokyo, Jepang
Teacher Training Program Jurusan Curriculum Theory (2014)
State University of New York, College at Buffalo
Master of Science in Multidisciplinary Studies (2007)
Institut Pertanian Bogor
Sarjana Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga

PUBLIKASI
• Leveled Books for Early Readers, Reading Comprehension & Character Building. 2019. Makalah yang dipresentasikan pada International Conference Early Childhood Education and Parenting (IC-ECEP)
• Buku bergambar untuk pembaca pemula (15 judul buku) dan buku bergambar elektronik (3 judul). 2017-2020.
• Developing Reading Comprehension And Character Building Integrated E-Learning Program. 2014. Laporan penelitian yang dipublikasikan oleh Tokyo Gakugei University.
Sekolah Berbahaya untuk Pembentukan Karakter Anak? 2011. Penulisan bersama.
Membentuk Anak Percaya Diri . 2011. Penulisan bersama.
Mencetak Generasi Kreatif . 2011. Penulisan bersama.
• Membangun Jiwa Kewirausahaan Melalui Pendidikan Karakter dan Project-based Learning. 2010. Makalah dipresentasikan dalam Kon-gres Guru Indonesia.
Pendidikan yang Patut dan Menyenangkan. 2005. Penulisan bersama.
Pendidikan Holistik. 2005. Penulisan bersama.
• The Effectiveness of Reading Program in A School (Case Study of Reading Program in Karakter Primary School). 2006. Penelitian untuk program Master.

PRESTASI
Penerima beasiswa dari Kementrian Pendidikan Jepang (Monbukagakusho) untuk program Teacher Training (2014)
Perwakilan Indonesia dalam program Global Women in Management di Washington DC, USA (2009)
Lulusan Terbaik Fakultas Pertanian, IPB (2003)
Mahasiswa Terbaik Nasional Tingkat II (2002)
• Mahasiswa Terbaik IPB (2002)

AKTIVITAS
Tangga Edu (Januari 2020-sekarang)
• Pendiri & Ketua Yayasan
• Pelatih guru
• Penulis

Indonesia Heritage Foundation
Direktur Internal (2010-Januari 2020)
Direktur Sekolah (2003-2010)

Koalisi Bogor Sehat
• Koordinator Advokasi (2001-2003

Farrah Dina adalah pendiri Yayasan Tangga Edu yang bergerak di bidang pendidikan. Detail profil dapat dibaca diatas.
Tema: Terbitkan Buku, Catatkan Sejarah.  
Kenapa saya angkat tema itu diangkat ?? karena menurut beliau seorang pilosof pernah mengatakan bahwa  membaca buku adalah sama saja berbicara dengan orang –orang bijak di masa lalu.  Tentunya setiap manusia ingin dikenal dan mencatatkan sejarah. Untuk itu yang bisa kita lakukan adalah meninggalkan buku.
Menerbitkan buku adalah salah satu jalan untuk bagaimana renjana pikiran kita, apa yang kita ungkapkan itu abadi sepanjang masa. Menerbitkanbuku untuk sekarang bisa dilakukan siapa saja. Masalah nya, Menerbitkan buku dengan membuat buku adalah dua hal yang berbeda  menerbitkan buku dan membuat buku bisa dilakukan oleh siapa saja, tetapi menerbitkan buku sehingga sampai kepenerbit besar itu adalah  merupakan sebuah akibat  dari  karya yang  baik . Tetapi jangan jadikan juga itu sebagai awal tujuan atau rencana dalam menulis. Jadikanlah semua adalah sebagai  tantangan. Yang paling penting bagi penulis adalah hadirnya pembaca dan pembaca tidak selalu dibuku tulisan dapat kitatulis di mediasosial bahkan dipenerbit, kalau memang karya itu baik dibutuhkan dan  bisa menjawab persoalan saat  ini maka dengan mudah tulisan kita dapat diterbitkan,  yang paling penting adalah bagaimana kita membuat  karya dan mengasah tulisan itu seperti  membuat intan menjadi sebuah berlian.
Untuk hal ini beliau merangkum semuanya dalam 4R (renjana,rutin,review dan ruang membaca) sebuah karya menjadi karya yang baik

1.      . Renjana
Renjana adalah passion, dalam bahasa indonesia passionyaitu  sesuatu yang amat menarik buat kita, sesuatu yang  menjadi pemikiran kita sesuatu jika hal- kita melakuakan nya menjadi mudah dan menyenangkan . Apabila kita menyukai tek non fiksi  lebih cenderung ke non fiksi. apapun itu mulailah sesuatu dengan yang sesuai dengan renjana kita, mulailah dengan sesuatu yang kita sukai yang kita kuasai dengan baik karena dengan begitu akan mengalir kata-kata nya semua  dengan mudah.  Contoh Jika kita suka makan review tentang makanan kita suka membaca buku rewiuw tentang buku . Lakukan sesuatu dengan hal yang menurut  kita mudah. Pertama adalah tentukan renjananya ,  jangan sampai melakukan sesuatu itu terkesan dipaksakan.

2.      Rutin
Rutin bukan hanya rutin menulis tapi yang lebih penting lagi adalah rutin membaca. Mengapa ? karena dengan rutin membaca kita akan termotivasi untuk menulis, ketika kita membaca maka akan penuh kantung kantung kepala kita yang ingin kita keluarkan dalam bentuk tulisan. Dalam membaca tidak sama dengan kosakata lisan. Membaca cenderung yang kita tulis berkaitan dengan kosakata menulis, tidak demikian hal nya dengan kosakata mendengar kita ingin mengungkapkan kembali pembicaraan. Apapun usahakan genre buku yang kita baca sesuaikan  dengan genre yang akan kita tulis.
Menulis bisa dilakukan kapanpun dimana saja dan tentang apapun. Rumus para penulis hebat adalah mereka selalu menyiapkan waktu khusus dan tempat khusus untuk terus menulis. Sehingga terekam dalam otaknya ketika dia berada ditempat itu dan di waktu itu.
Untuk membentuk suatu rutinitas membutuhkan  credible place dan crediblle time. Rumus penulis hebat biasanya mereka selalu menyiapkan waktu dan tempat khusus untuk melakukan kegitan menulis. Kumpulkan bank –bank cerita dengan scara detail dengan tulisan atau rekaman recorder, ketika kita akan menulis misalnya satu bulan kemudian detail itu akan dapat digunakan untuk menulis.
Orang yang memendam akan kalah dengan orang yang mengungkapkan, orang yang yang menunggu akan kalah denganorang yang melakukan.

1.       Review
 proses terpanjang dantesulit dalam menulis adalah ditahap review. ketika ingin menulis tulislah
semua  tidak perlu  dilihat dari tokoh, detail, alur berpikir  dan lain–lain biarkan dia mengalir, baru kemudian ditahap berikutnya review, review review. Review ini sangat penting dilakukan. Barulah kita bisa lihat semua detail setelah ditahap review.

2.       Ruang pembaca
review dari penbaca yang kita tuju itu sangat penting
artinya bukan kita meminta mereka untuk menbaca dan mengharapkan feedback yang baik tetapi sebaliknya, kita cari negatifnya ,dengan begitu kita akan tau hal apa yang menarik bagi pembaca, dengan meminta keluarga untuk review tulisan kita,hal ini bisa dilakukan untuk bisa memperbaiki  tulisan.

Pertanyaan pertama
Apakah kita harus melalui tahapan 4R itu agar buku yg diterbitkan berkualitas?
Nani
Bogor Jawa Barat
Jawaban
Bu Nani yang bersemangat, tidak selalu seperti itu. Ini dirangkum dr pengalaman2 penulis yg hebat yg sudah menerbitkan banyak buku dan disukai. Mereka akan menulis yg betul2 sesuai dgn renjananya lalu terbiasa menulis (rutin). Pada awal menulis buku, jangan kita dipusingkan dengan editing & lain2nya yg nanti justru akan menghambat jadinya sebuah naskah. Tapi setelah itu, baru dilakukan review berulang (dan ini proses panjang). Seringkali bahkan naskah final sangat berbeda dr naskah awalnya... Kekuatannya di review ini. Untuk ruang pembaca, tujuan kita menulis adalah untuk dibaca jadi perlu mendengar masukan dari pembaca juga.... …
Pertanyaan kedua
Ini Bu Beni Bojonegoro, tanya bagaimana teknis / langkah mengubah tulisan dr best practice menjadi tulisan populer?  terima kasih 🙏🏽
Jawaban
Ibu Beni dari Bojonegore yang saya hormati, pertanyaan yang sangat menarik. Banyak buku-buku yang sekarang best seller adalah buku2 ilmiah tapi disajikannya dalam bentuk populer tidak penuh dengan data-data yang memusingkan. Sebaiknya ibu membaca contoh buku2 populer yang berdasarkan pendekatan ilmiah... Dari buku-buku ini yang saya perhatikan mereka akan membahas "Permasalahan" lalu "jawabannya" dgn sedikit2 memasukkan teori2 pendukung. Jadi yang dibahas bukan teroinya, ada unsur emosi kuat yang dibangun sehingga ada konektivitas dengan pembaca.
Beberapa contoh buku ilmiah dibuat populer (maaf yan…


Pertanyaan ketiga
Assalamualaikum. Saya Siti Fatimah dari Mojokerto.
Sebagai pemula saya masih bingung menentukan passion saya dimana. Bagaimana kita mengetahui passion kita dengan mudah.

Wa alaikum slm wr wb..
Ibu Fatimah, tidak sedikit orang yang merasakan hal yang sama dengan ibu. Memang ada orng-orang yang dari awal sudah tau apa bidang menulis yang akan digelutinya dan ada juga yang butuh waktu. Cara paling ampuh adalah dengan terus menulis, nanti akan kelihatan kecenderungan kita. Bahkan, dengan mengumpulkan bank tokoh, situasi, pengalaman ke dalam bentuk rekaman/tulisan pun nanti akan terlihat apa yang menjadi renjana kita. Kita bisa lihat dari bank yang sudah kita kupulkan, apa sih yang menarik untuk kita yang mendorong kita untuk mengungkapkannya…
Pertanyaan keempat

Assalamualaikum, saya Warsih dari Kota Tangerang. Mau menanyakan tentang pembuatan buku anak-anak. Misalnya kita menulis berdasarkan apa yang kita lihat, kemudian kita tambahkan dengan khayalan dan imajinasi kita boleh tidak. Jadi tidak pyur fiksi. Nah yang sperti itu termasuk kategori buku apa Bu. Trimakasih

Wa alaikum slm wr wb....
Ibu Asih pecinta buku anak, boleh sekali memasukkan imajinasi ke dalam buku anak. Justru imajinasi itu kekuatan dari buku anak. Seperti binatang berbicara, anak pergi ke ruang angkasa, berteman dengan robot, itu adalah imajinasi.

YAng tidak boleh adalah takhayul dan imajinasi yang mengandung kekekrasan. Saya pribadi keberatan dengan anak durhaka menjadi batu, siasat membuh raksasa seperti dalam legenda asa…
Pertanyaan kelima
Assalamualaikum... Saya ika siswati dari kota tangerang mau bertanya apa yang ibu  lakukan sehingga dapat  menemukan passion ibu yaitu menulis buku anak?

Wa alaikum slm wr wb... Saya menemukan renjana saya berawal dari pendidikan sy di Amerika & Jepang yang di mana mereka sangat serius memikirkan buku anak. TIdak halnya di Indonesia. Sebenarnya ini juga berawal dari kebutuhan, saat di Jepang anak saya masih TK dan akan kembali ke Indonesia masuk SD. Jadi saya harus mengajarkan membaca. Sy minta dikirimkan buku2 dari Indonesia tapi saya tidak puas. Lalu saya menulis buku sendiri dan ternyata itu menyenangkan buat saya dan saya merasa bisa memberi solusi pada permaslaahan yang ada.

Selanjutnya saya juga melakukan penelitian di bidang memba…
Pertanyaan keenam
Pertanyaan buat Bu Farrah
Ibu masih muda sekali...dan tentunya bersemangat, apa yang melatarbelakangi ibu mendirikan Tangga Edu dan juga bisa menjadi penulis
Terima kasih
Rachmi Banyuwangi
Jawaban
Ibu RAchmi yang juga pastinya bersemangat, jawabannya sama dengan pertanyaan kelima ya bu.... Yang menjadi motivasi sy adalah bagaimana memberi manfaat sebesar mungkin untuk negri Indonesia tercinta ini... Sama dengan BApak & Ibu semua...
Pertanyaan ketujuh
Slmt siang ibu Farrah, Bagaimana memanage 4 R ini agar menjadi sebuah kesatuan utuh untuk saling melengkapi dalam menulis? Yulius Roma-Tana Toraja. Tks

Jawaban
Pak Yulius dari Toraja, LAKUKAN... itu kunci utamanya pak... Dengan melakukan maka saya yakin Bapak akan menemukan polanya tersendiri. Yang perlu diingat adalah di awal, tulis dulu apa yang mudah untuk kita, tapi perlu dipaksakan juga agar menjadi rutinitas. Dengan begitu kita akan sangat terbiasa.... Saat ingin dipublish ke orang lain, maka perlu dilakukan review berulang-ulang. Jangan lakukan review saat menulis di awal, karena nanti tidak akan jadi karya krn kita berkutat dengan banyak hal. Selamat menulis
Pertanyaan kedelapan
Assalamualaikum Bu Dina,,, saya Candra dr Langkat Sumatera Utara...trmksh formula 4R..sngat mmbntu untuk sy sbgai yg br bljr untuk mnulis...prtnyaan saya Bu...mnrut ibu apakah seorang penulis harus fokus pada satu passion atau genre tulisan agar tulisannya btul2 baik...dan mmg ada tdk pngruh taste/rasa tulisan seseorang yang suka mngrjkn dua tulisan(fiksi dn non fiksi) secara bersamaan? Trmksh bu

Wa alaikum slm wr wb...
Pak Candra dari Langkat yang bersemangat menulis, ini menarik sekali untuk didiskusikan... Sebagai awal, tulis dulu sesuatu yang mudah bagi kita, yang sesuai dengan renjana kita, yang kita senang saat menuliskannya. Ini gunanya untuk memberi reward terhadap diri sendiri. Dengan jadinya naskah yang kita sukai, itu ak…

Pertanyaan kesembilan

Nama : Munandar, Kabupaten Sumba Timur
Yth. Ibu Farrah, bagaimana cara awal untuk mengetahui passion seseorang?
terimakasih
"Jawaban"
Pak Munandar dari Sumba, jawabannya sama dengan pertanyaan no. 3 ya pak.... (silahkan dilihat). Kalaupun belum mengetahui pasiion nya saat ini, yang penting adalah menuliskan sesuatu yang betul2 kita merasa menikmati dalam menuliskannya...
Pertanyaan kesepuluh
Assalamualaikum ibuk Farrah dina
,  perkenalkan sy Syukri dari SMAN UNGGUL Dharmaraya Padang,
Perkenankan saya bertanya ttg pengalaman ibuk Farrah dalam tulis menulis ibu mengatakan ada 4 R, salah satunya adalah Renjana, saya kurang pahan dari bahasa apa itu Renjana dan mengapa ibuk letakkan di poin paling atas, Sekian wasalam
Jawaban
Pak Syukri, renjana adalah passion, ketertarikan kita pada satu hal yang kita akan mengerahkan energi kita untuk itu dengan senang hati. Menulis sesuatu yang sesuai dengan renjana kita, itu akan menjadi kekuatan di awal. Manusia memerlukan reward langsung. Saat kita menulis sesuatu yang sesuai dengan minat kita, maka kita akan menikmatinya & hasilnya pun akan cepat jadi. Hasil tulisan yang jadi ini menj…
Pertanyaan kesebelas
Mat sore Bu Farrah, bagaimana caranya agar dapat menerima tanggapan pembaca yang negatif pada tahap ruang bagi pembaca?  Bagaimana tips mengubah penulisan ilmiah menjadi penulisan populer? Benny Belang. Kupang-NTT.
Jawaban
PAk Benny dari NTT, menerima tanggapan negatif memang tidak mudah. Jangan sampai juga itu medemotivasi kita dan menghilangkan jati diri kita. Saat kita mendengar tanggapan pembaca, yang perlu kita tahu sebenarnya adalah penangkapan pembaca terhadap hasil tulisan kita. Apakah sama seperti apa yang ingin kita sampaikan? Jika berbeda, apa yang berbeda (tentu perlu ada ruang imajinasi yang berbeda antara pembaca dan penulis). Kemudian "keseluruhan" atau "detail" apa yang tidak disuka. Kalau tidak suka karena selera yang …

Pertanyaan keduabelas
Assalaamu'alaikum bu farah...td ibu menjelaskan tahapan menulis 4R. Yg pertama renjana (passion). Pertanyaan saya kalau saya merasa renjana (passion)  sy membuat buku pelajan fisika. Apakah berarti sebaiknya saya menulis buku pelajaran fisika sj? Krn sy kalau mencoba menulis buku fisika terasa lebih ringan dibanding mencoba menulis  artikel dll. Sri indayani sman 1 paciran
Jawaban
Bu Sri sang fisikawan, untuk tahap pertama maka sebaiknya ibu pilih buku fisika. Ini untuk menciptakan reward bagi diri kita di awal agar kita terus termotivasi untuk menulis. Namun setelah itu lebarkanlah sayap... Coba buat artikel lain yang tetap mengaitkan dengan fisika (ilmiah menjadi populer) dan berkreasilah dengan genre2 lain... Sebagai tambahan, dapat dibaca pada jawaban pertanyaan kedelapan.
Pertanyaan ketigabelas
Assalamualaikum bu fara..saya belum pernah menulis buku namun saya sering melakukan penelitian dan ada beberapa yang saya publikasikan. pertanyaan  bagaimana cara mudah menulis buku sebagai pemula seperti saya karena bebrapa kali saya coba selalu gagal. terima tas pencerahanx.
fitran  _mataram

Wa alaikum slaam wr wb... Pak Fitran yang suka meneliti, MULAI SAJA DULU (seperti iklan di tv yaa...). Ini yang paling penting. Jika memang tertarik dengan penelitian, coba ambil salah satu sudut dari penelitiannya untuk dijadikan artikel (bukan keseluruhan penelitian). Ambil sisi yang dapat dibangun konektivitasnya pada pembaca secara umum
Pertanyaan keempatbelas

Saya M. Rasyid Nur dari Karimun
Pertanyaan:
Sebelum menentukan R(uang) pembaca apakah kita perlu meneliti atau survey untuk calon pembaca buku kita. Lalu, bagaimana sebaiknya jika kita berharap pembacanya tidak terlalu spesifik?

Jawab
Pak Rasyid, pada tahap awal kita menulis maka sebaiknya kita menulis untuk tujuan diri kita. Apa yang ingin kita sampaikan. Agar keluar jati diri kita sambil kita melihat yang cocok dengan tulisan kita itu pembaca yang bagaimana. BAru kemudian kita berkembang, mulai menulis berdasrkan "pesanan" artinya kita tentukan dulu sasaran pembacanya. Misalnya menulis untuk remaja maka ada bahasa2 yang perlu disesuaikan, maka kita menulis dengan "frame" pembaca di kepala kita... Nanti kita minta pendapat dari pembaca yang dituju sesuai sasaran.
Pertanyaan kelimabelas
Salam sejahtera ibu Farah
Menulis buku anak itu tentu untuk membangkitkan minat maka perlu gambar. Apakah ibu menggambar sendiri atau menggunakan jasa? Atau adakah cara lain mendapatkan gambar.
Buku Anak bagi saya itu suatu kesulitan. Saya sudah mencobanya. Terbentur pada gambar, termasuk bila harus meminta izin.
Terima kasih bila ada tips yang berbeda.
Salam Literasi dari Timor  (Roni Bani)
Salam Bapak Roni, saya membuat buku anak dengan desai berjenjang di awal. Mulai dr pembaca pemula yang hrs penuh dengan gambar. Untuk ini tentu saya bekerja sama dengan ilustrator. Byk komunitas2 ilustrator saat ini, termasuk di medsos. Tapi pada jenjang yang lebih tinggi, buku anak akan lebih sedikit gambarnya bahkan tidak bergambar (novel anak)…
Pertanyaan keenambelas
Salam Sehat Ibu Farrah
Ini adalah hari ke-8 saya mengikuti pelatihan menulis. Kiat2 untuk menulis diantaranya menulis setiap hari, apa saja yg terlintas akan saya tulis. Jenis tulisan sya masih bersift bebas dg kata2 yg mengalir begitu saja di dlm otak saya tulis. Yg ingin sy tanyakn bgmn cara menulis secara ilmiah  seperti PTK, Best Practice dengan baik
Elly Mahayani - Jembrana Bali

Jawaban
Salam Ibu Elly, selamat... dengan ibu sudah rutin menulis maka ibu sudah MEMULAI... Nanti dari kumpulan tulis itu, pilih beberapa yang ingin direview dengan serius hingga menjadi tulisan yang siap p ublikasi... Untuk tulisan ilmiah ke populer, ada ji jawaban no. 2
Pertanyaan kedelapanbelas
Assalamualaikum Ibu Farah ,
Sesuai materi tadi  bahwa Pembaca itu sangat dibutuhkan oleh penulis. Bagaimana cara menjadikan PD pada diri sendiri untuk tidak malu tulisannya dibaca orang lain
Saya sering menulis, tapi selesai menulis saya simpen. Pernah saya menulis di blog dulu uuu sekali ( baru ttg RPP dan pembelajaran sih, sedikit) tapi  kok temen aku langsung copas semuanya dan dijadikan administrasi nya dan dijadikan atas namanya untuk mendapatkan ttd pimpinannya. Padahal saya nulis itu mikir setengah mati.
Dari situ saya jadi males share lagi.
Mungkin pikiran itu salah. Mohon pencerahannya. Terimakasih
Santi~ Jayapura

Wa alaikum slm wr wb.
Ibu Santi, saat tulisan dipublikasikan maka hak penulis terhadap interpretasi terhada…
Pertanyaan kesembilanbelas
Saya Sri Budi Handayani dari Gresik
Mau bertanya tentang proses kreatif mbak Farrah menulis buku anak , berikan contohnya,
Terima kasih.
Jawaban
Bu Sri, karena saya menulis buku berjenjang maka banyak pakem yang harus sy perhatikan. Biasanya saya memulai dr sesuatu value yang ingin saya kenalkan pada anak tapi tidak dengan cara doktrin tapi tertangkap. Agar dapat byk ide, maka saya byk menonton film anak, bergaul dengan anak2 & membaca buku2 anak. Contohnya buku "Sihdeh & Robot" yang intinya mengenalkan cara menenangkan diri dengan menarik napas panjang. Kecenderungan anak laki-laki agak sulit untuk menenangkan diri saat marah, maka diambillah tokoh robot agar relate dengan anak laki. Setelah itu dibuat prosesnya, termasuk memb…

Jawaban
Bu Sri, karena saya menulis buku berjenjang maka banyak pakem yang harus sy perhatikan. Biasanya saya memulai dr sesuatu value yang ingin saya kenalkan pada anak tapi tidak dengan cara doktrin tapi tertangkap. Agar dapat byk ide, maka saya byk menonton film anak, bergaul dengan anak2 & membaca buku2 anak. Contohnya buku "Sihdeh & Robot" yang intinya mengenalkan cara menenangkan diri dengan menarik napas panjang. Kecenderungan anak laki-laki agak sulit untuk menenangkan diri saat marah, maka diambillah tokoh robot agar relate dengan anak laki. Setelah itu dibuat prosesnya, termasuk memb…
Pertanyaan keduapuluh
Assalamualaikum wr wb.
Saya Safitri dari TK N Pembina Bobotsari Purbalingga.
Mohon izin bertanya :
1.Saya ingin menulis tentang buku ajar apakah sebelum menulis kita tentukan ide-ide atau semacam kerangka tulisan barulah kita mencari isinya?

2.Saya sudah mengumpulkan buku-buku sbg sumber.Tapi rasanya masih buntu untuk menulis..kadang berpikir mana dulu yang mau ditulis?
Pikiran2 seperti itu yg akhirnya menghambat untuk mulai menulis..Bagaimana mengatasi seperti ini supaya menjadi sebuah tulisan?

Jawaban
Bu Safitri,
Betul sekali untuk buku non fiksi qta perlu kerangka, paling tidak poin2 penting yang ingin kita sampaikan. Tidak bisa memulai karena kita berpikir "keseluruhan" dulu maka ini akan menghambat di awal. Dari poin2 yang sudah…
Pertanyaan keduapuluhsatu
Sri Sulastri dr Bojonegoro, pertnyaan sy cara apa agar bisa menghasilkan buku dengan cepat bagi penulis pemula?

Jawaban
Bu Sri, mulai dari yang mudah menurut Ibu... Topik yang paling ibu kuasai. Tapi tidak ada yang instan, semua harus ,elalui proses. Proses itu akan semakin cepat jika segera dimulai😉
Pertanyaan keduapuluhdua
Slmat Sore Ibu. Terkait R ke-4. Mnurut pnglman Ibu, brapa persen dari ruang pmbaca dapat ditmpung masukannya dan bgaiman sikap kita dlm mnerima smua kritikan itu agar tdak trbwa amarah. Trima Ksih- Bernad.Toraja
Jawaban
Pak Bernard,
Tidak ada rumus baku. Kita siapkan diri kita untuk terbuka terhadap berbagai masukan. Tapi kita lihat, kalau dia tidak suka karena berkaitan dengan selera yang berbeda, maka dia bukan target pembaca kita dan ini informasi berharga bagi kita. Tulisan kita akan memiliki target pembacanya sendiri. Tapi kalau pembaca tidak suka karena interpretasi yang salah dari hasil karya kita, maka mungkin cara kita menuliskannya perlu diperbaik...
Pertanyaan keduapuluhtiga
Selamat siang Ibu Farrah, saya grefer dari kupang, NTT. Apakah review buku yang dimaksudkan adalah sebelum buku kita diterbitkan, maka buku itu kita berikan kepada pembaca tertentu untuk membacanya lalu memberikan masukan positif atau negatif dari buku yang kita tulis. Lalu, dikembalikan dan kita revisi setelah itu baru diterbitkan? Terima kasih.
Jawaban
Betul pak, tapi bahkan apapun hasil tulisan kita, kita hadirkan pada pembaca & melihat tanggapannya -- ini bahkan sebelum proses penerbitan, usaha individu penulis untuk mendapat masukan. Kalau sudah ke penerbit, maka ada mekanismenya lagi tapi kita pun sudah bisa jelaskan targetnya siapa, tanggapannya bagaimana kira hingga buku kita itu bisa dibilang layak terbit


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog