DASAR MENULIS oleh bapak Imam Fitri Rahmadi






DASAR MENULIS oleh bapak Imam Fitri Rahmadi


Imam Fitri Rahmadi adalah seorang dosen Universitas Pamulang yang sekarang sedang kuliah S3 di Johannes Kepler Universität Linz Austria (2019-sekarang).


beliau pernah menulis 2 buku yang diterbitkan oleh Elex Media Komputindo ketika masih kuliah S1 di UIN Jakarta (2018-2013). Pada penghujung kuliah S2 di Universitas Negeri Jakarta (2016), beliau mulai tertarik untuk menekuni penulisan akademik. Pada akhirnya, ketika mulai menjadi dosen di Universitas Pamulang (2017), beliau mengelola jurnal, menjadi reviewer jurnal kampus lain, dan banyak mengikuti pelatihan penulisan akademik bahasa Inggris untuk keperluan persiapan studi lanjut ke luar negeri.

Blog http//tigabelase.wordpress.com, merupakan blog saya yang kesekian kalinya, berisi tulisan tentang bagaimana menulis dalam konteks akademik. Semester ini, beliau mengambil mata kuliah Academic Writing English untuk belajar lebih lanjut tentang penulisan akademik. Bertepatan dengan ini semua, beliau diminta oleh Omjay untuk mengisi materi yang sedikit lebih teoretis tentang dasar menulis.

Menurut beliau dasar menulis, meliputi: pemilihan kata, penulisan kalimat, dan penyusunan paragraf. Materi ini ditulis untuk bisa digunakan bukan hanya untuk penulisan akademik, tetapi juga untuk penulisan personal dan formal supaya materi dapat bermanfaat bagi semua peserta pelatihan yang beragam.

https://tigabelase.wordpress.com/2020/04/06/dasar-menulis-kata-kalimat-dan-paragraf.

Pemilihan Kata

Perihal pilihan kata disebut dengan diksi. Antara penulisan personal, formal, dan akademik, diksi yang digunakan bisa sangat berbeda meskipun dimaksudkan untuk mengungkapkan hal yang sama.

Cermati tiga kalimat di bawah ini:
Ibu guru sedang *ngobrol-ngobrol* dengan kepala sekolah
Ibu guru sedang *berbincang-bincang* dengan kepala sekolah
Ibu guru sedang *berdiskusi* dengan kepala sekolah
Berbeda satu kata saja dapat merubah rasa dari kalimat.

Penulisan Kalimat
Kalimat terdiri dari kalimat sederhana
(simple sentence) kalimat gabungan (compound sentence) kalimat kompleks (complex sentence)dan kalimat campuran.

Kalimat Sederhana:
Saya membaca tulisan di blog

Kalimat Gabungan:
Saya membaca tulisan di blog *untuk* menambah pengetahuan saya tentang cara menulis kalimat.

Kalimat Kompleks:
Saya membaca tulisan di blog *ketika* sedang bekerja dari rumah.

Kalimat Campuran:
Saya membaca tulisan di blog *untuk* menambah pengetahuan saya tentang cara menulis kalimat *ketika* sedang bekerja dari rumah.

Penyusunan Paragraf
Paragraf adalah kumpulan kalimat yang mempunyai satu kalimat topik (topic sentence) sebagai ide pokok atau gagasan utama (main idea) dan beberapa kalimat penjelas (supporting sentences) sebagai detail yang menjelaskan ide pokok. Supaya enak dibaca dan tulisan mudah dipahami, susun paragraf deduktif.

Gunakan bentuk kalimat sederhana untuk membuat kalimat topik. Cara gampang untuk membuat kalimat topik, adalah pastikan anda meletakkan ide pengontrol atau controlling idea pada setiap kalimat topik. Bentuk kalimat penjelas harus bervariasi, terdiri dari kalimat gabungan dan kompleks, serta dilengkapi dengan konjungsi sebagai transisi antar kalimat supaya paragraf mengalir dengan baik, enak dibaca, dan mudah dipahami.

Contoh paragraf yang baik:
*Bekerja dari rumah memiliki kekurangan dan kelebihan.* *Pada satu sisi,* bekerja dari rumah menjadikan jadwal kerja tidak begitu jelas *sehingga* karyawan harus membuat jadwal jam kerja sendiri. Bekerja jadi tidak nyaman bagi yang memiliki rumah sempit. *Pada sisi lain,* bekerja dari rumah justru waktu menjadi lebih fleksibel *dan* lebih banyak waktu untuk keluarga. *Selain itu,* bekerja dari rumah *bukan hanya* dapat menghemat pengeluaran untuk biaya transportasi *tetapi juga* menghemat biaya operasional kantor.

Materi di atas adalah contoh cuplikan dari materi yang sebenernya. Pemahaman anda akan semakin komprehensif jika sudah membaca materi secara keseluruhan.

Setelah materi selesai disampaikan ada sekitar 36 pertanyaan yang langsung di jawab oleh beliau.

Pertanyaan pertama diajukan oleh bapak
Dito Anurogo. Dosen di Unismuh Makassar.
1. Bagaimana proses dan rahasia kreatif Anda?
2. Adakah hambatan terbesar selama proses kreatif ini?
3. Bagaimana Anda melihat fenomena literasi pada generasi milenial saat ini? Terutama dengan maraknya medsos dan berita hoaks.
Jawaban
1. Proses dan rahasia kreatif yang saya lakukan adalah dengan *membaca*.
Inspirasi itu secara ilmiah bukan berarti ditemukan dengan merenung di bawah pohon atau duduk di pinggir danau sambil melamun. Jika anda ingin menulis, berarti harus banyak baca dulu. Memperbanyak input sebelum outputnya ditulis.
2. Hambatan terbesar adalah mencari Niche alias topik yang orisinil yang belum ditulis oleh orang lain. Saya lebih sudah menyebutnya sebagai tantangan. Ibarat mau meneliti, tantangannya adalah mencari reserach gap sebagai novelty penelitian kita.
3. Literasi digital generasi milenial masih sangat minim. Gerakan literasi digital di Indonesia sudah banyak yang mengarah ke penanggulangan hoaks, ciber bullying, pornografi, dan lainnya. Justru yang kurang adalah literasi digital untuk keperluan akademin sebagai bekal generasi milenial untuk belajar di era digital. Belum ada gerakan literasi digital yang mengarah ke situ. Tahun kemarin saya meneliti literasi digital untuk keprluan akademik bagi mahasiswa generasi milenial dengan hibah PDP Dikti. Senang jika ada yang meneruskan penelitian itu.

Pertanyaanke 2 adalah tentang Bagaimana tips memilih konjungsi yang tepat untuk menghubungkan setiap kalimat dlm satu paragraf dan bagaimana menghubungkan antar paragraf. Ini jawaban beliau Konjungsi antar kalimat dipilih berdasarkan jenis kalimatnya. Sedangkan, konjungsi antar paragraf dikontrol dengan kalimat topiknya. Untuk menjawab ini harus melihat gambaran besar struktur sebuah artikel.

Pertanyaan ke 3 adalah Bagaimana cara membuat diksi yang indah dan bisa dinikmati oleh pembacanya?

Diksi tidak perlu indah yang penting sampai pada pembaca. Jadi, dalam memilih diksi sesuaikan dengan target pembaca. Diksi yang terlalu tinggi itu justru bikin tulisan melayang dan tidak menyentuh ke tanah. Ibaratnya begitu. Itu istilahnya adalah inflated words.


Pertanyaan ke 4 Apakah bisa untuk memperjelas kalimat menggunakan bahasa dalam sebuah kalimat menggunakan bahasa lokal. Dan apakah daerah lain paham jika menggunakan bahasa lokal.  Jika tanpa ada keterangan yg umum/bahasa yg diketahui oleh umum.

Bisa. Cara penulisannya, bahasa lokal dituliskan dengan huruf miring. Kemudian dikasih penjelasan apa yang dimaksud dari istilah lokal yang digunakan tersebut. Apabila sudah ditulis miring sebetulnya dalam kaidah penulisan Bahasa Indonesia semua orang sudah paham kalau itu istilah di luar Bahasa Indonesia.

Pertanyaan ke 5 dari Supyanto, Bekasi. Bagaimana cara berlatih supaya kita pandai memilih atau menempatkan kata-kata, sehingga menarik bagi para pendengar atau pembaca?

Sekali lagi, perbanyak input. Perbanyak membaca dulu sehingga kata-kata yang anda miliki akan semakin kaya. Maaf, kasarannya seperti itu, jangan harap bisa menulis bagus kalau tidak pernah membaca. Nantinya, anda akan dengan otomatis ketika ingin menulis muncul diksi-diksi yang bagus. Tulisan anda juga otomatis akan semakin bagus.
Pertanyaan 6
menurut pengalaman Mas Imam Fitri Rahmadi
Lebih sulit mana menyusun kata kalimat paragraf dengan mengoreksi tulisan orang lain
Krn hukum nya sama
Kalau membuat kalimat yg dilihat diparagraf tinggal memberi kata penyambung yg manis, jika mengoreksi tulisan org lain lbh sulit apa sebaliknya? Terima kasih

Hmmm… menyusun dan mengoreksi. Mengoreksi dalam arti apa ini?
Kalau membenarkan tulisan orang lain yang banyak kesalahannya memang cukup rumit. Mending ditulis ulang dengan kata sendiri. Ibarat penjahit, lebih suka jahit baju dari awal daripada harus benerin baju yang salah jahit.
Namun, jika dasar-dasar menulis sudah dikuasai, akan mudah mengoreksi tulisan orang lain.

Pertanyaan 7
Beberapa saat lalu saya cukup aktif berlatih menulis. Rasanya wkt itu agak lancar. Dalam kurun wkt 2 th tdk latihan lg. Saat memulai jadi kaku dan terasa harus mengulang dr awal. Mengapa begitu?
Isminatun, Sukoharjo

Salam Ibu Ismiatun,
Bahasa secara alamiah memang seperti itu, baik dari segi writing, speaking, listening, maupun reading. Jadi, itu normal karena otak belum terbiasa untuk mengolah bahasa kembali.
Solusinya, membiasakan diri kembali untuk menulis. Sebetulnya tidak mengulang dari awal, Ibu tinggal me-recall/memanggil kembali kebiasaan Ibu dalam menulis dulu, kemudian mulai dibiasakan lagi mulai dari sekarang.

Pertanyaan ke 8
Assalamualaikum
Nama saya RASITA Kepala SDN 16 Penarik Kab Mukomuko Prov Bengkulu
1. Bagai mana membuat pragraf yg tepat ?
Ini pertanyaan mendasar yang sangat penting.
Pahami kembali struktur paragraf. Materi yang saya tulis belum terlalu dalam membahas tentang penyusunan paragraf.

Melalui pertanyaan ini, akan saya coba perdalam.
Ini struktur paragraf yang lebih lengkap. Jadi kalimat penjelas itu terbagi menjadi 2:
1) kalimat penjelas mayor; dan
2) kalimat penjelas minor. Kalimat penjelas mayor menjelaskan kalimat topik. Kalimat penjelas minor menjelaskan kalimat penjelas mayor. Kemudian, diakhiri dengan kalimat penutup bila diperlukan.
Itu dari segi struktur. Kemudian, ini dari segi kalimat penjelasnya:

Kalimat penjelas itu juga macam-macam. Bisa berupa fakta, alasan, contoh, data, dan lain sebagainya.
Praktik menulis paragraf yang tepat, sekiranya begini. Selalu tanyakan "what/why" apa atau kenapa dari kalimat topik. Jika kalimat topik membutuhkan detail apa, maka jelaskan apanya. Jika kalimat topik butuh detail kenapa, maka jelaskan kenapanya.
Satu lagi, jika apa dan kenapa tidak berfungsi, saatnya berpikir alternatif dengan kata "jika". Yang ini agak susah dijawab dengan tulisan. Namun, beberapa paragraf dalam tulisan materi saya ada juga yang menggunakan alternatif kata "jika".

Pertanyaan ke 9
Assalamualaikum Mas Imam. Bagaimana membuat sebuah paragraf yg baik dan menarik untuk dibaca? karena sudah berkali-kali saya coba buat tulisan, tulisan saya kurang menarik dan biasa saja. Tidak seperti om jay, om bams, om budi, bahkan Mas Imam. Adakah tips khusus untuk mengembangkan sebuah diksi,kalimat, dan paragraf yg menarik untuk dibaca???
 AAM NURHASANAH, S.Pd.
Kp. Gajrug, Lebak-Banten.

Ini ada ceklist paragraf yang baik.

Ini agak dalam pembahasannya. Paragraf yang baik dan benar harus memperhatikan koherensi dan kohesinya. Jika keduanya terpenuhi, paragraf baik. Koherensi berarti logikanya nyambung dari kalimat topik hingga minor detailnya. Kohesi berati kata, diksi, konjungsi yang dipakai tepat hingga mudah dibaca.

Setidaknya ada 2 model yang bisa membantu Ibu bagaimana menyusun paragraf yang baik:

pertama. P: kalimat topik. E: penjelasan kalimat topik (major detail). E: bukti yang menjelaskan major detai (minor detail) yang bisa berisi fakta, quote, data, atau contoh. L: diakhiri dengan menyambungkan semuanya di penutup.

Ini model yang ke-2. C: klaim sebagai pernyataan kalimat topik. P: bukti yang bisa anda berikan untuk mendukun kalimat topik. dan R: kaitan keduanya sebagai kesimpulan atau penutup jika diperlukan.

Pertanyaan 10
Selamat malam mas imam, senang sekali membaca artikel mas imam karena banyak menggunakan kata dlm B.inggris ( saya guru b.inggris jadi lebih enjoy bacanya). SAya baru tahu perbedaan penggunaan aku dan saya. waktu menulis di b log saya sempat bingung pake aku atau saya. pertanyaan, untuk artikel bebas yang mana yang harus digunakan. kata personal, formal atau akademik?

Artikel bebas atau artikel populer bisa menggunakan antara kata personal atau formal. Yang pasti, kata ganti orang sangat dihindari dalam penulisan akademik.
Dalam konteks blog, saya dan anda masih termasuk formal, para blogger profesional banyak menggunakan kata ganti itu. Aku dan kamu bisa digunakan juga supaya terasa lebih personal. Jadi, lihat kembali siapa pembaca.
Senang mendengar Ibu guru bahasa inggris.

Pertanyaan ke 11
Tentang penggunaan kalimat, kata atau juga frasa Terkadang dalam menulis buku ada beberapa istilah teknis yang justru kalau diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia sedikit aneh, dan mungkin berubah pemahaman bagi pembaca
Adakah ketentuan dari penerbit bahwa naskah diupayakan dalam bahasa Indonesia yang baku ?
Saya baru membuat 2 buah buku melalui penerbit independen
Ada sedikit "kebebasan" Dalam soal naskah
Terimakasih sebelumnya
Sius SMA 2 Salatiga

Tidak ada. Dalam tata bahasa indonesia yang resmi pun kata asing boleh dimasukkan dengan cara penulisan tertensiri. Biasanya dengan dicetak miring.
Semua tergantung konteks dan terget pembaca sebetulnya. Penerbit besar seperti Elexmedia, naskah teman saya diterbitkan di sana dengan gaya bahasa elu gue. Tidak msalah karena target pembaca anak alay.
Salam, Ibu Sius, saya aslinya dari Klaten. Dekat dengan salatiga

Pertanyaan ke 12
Sebaiknya dlm karya ilmiah menggunakan paragraf deduktif, induktif atau campuran. Atau boleh semuanya. Mhn pencerahannya mksih. Mukminin Lamongan

Secara umum, boleh semuanya. Namun, dalam teori penulisan akademik, supaya paragraf mudah dipahami gunakan paragraf deduktif. Jadi, kalimat pokok selalu di depan. Dalam penulisan artikel jurnal juga seperti itu.
Sejauh saya mengamati, penerapan paragraf deduktif, induktif  atau campuran, itu hanya diaplikasikan dalam reading atau naskah bacaan untuk ujian bahasa atau ujian sekolah.
Namun, praktek dalam menulis, yang banyak digunakan adalah paragraf deduktif.

Pertanyaan ke 13
Apakah dalam penulisan  paragraf dalam sebuah buku misalnya buku untuk materi pembelajaran maka diksinya harus selalu akademik atau boleh bervariasi?
Agus Ponjong

Sekali lagi, pemilihan diksi tergantung target pembaca.
Dalam konteks buku pelajaran sebaiknya gunakan diksi yang formal saja. Siswa akan bingung jika diksi terlalu akademik.
Beda misalkan membuat buku teks untuk anak kuliah atau kalangan akademisi, dimana ini sudah masuk ke penulisan akademik, gunakan diksi akademik.

Pertanyaan ke 14
Apakah menulis harus benar benar menggunakan kata baku meskipun untuk cerita fiksi.
Ridwan Nurhadi – Tangerang

Tidak. Sederhananya, mengutip judul lagunya almarhum Glen Fredly, "terserah . . ." Sesuka penulisanya jika ingin menulis fiksi.
Namun, ada satu hal yang tetap dijadikan patokan, setiap satu paragraf pasti ada inti pesan yang ingin disampaikan meskipun dalam penulisan fiksi.
Tetapi, dalam penulisan paragraf tersebut tidak seketat penulisan non fiksi

Pertanyaan ke 15
apakah sebuah paragraf yg Baik harus terdiri dr 4 jenis kalimat spt contoh mas Imam..tks
Firdaus_SMKN 16 Jakarta

Tidak. Ini sepertinya sudah ada jawabannya di komentar tulisan di blog.

Pertanyaan ke 16
nama saya Uri dari Majalengka. Ijin bertanya : Bagaimana cara membuat kalimat utama yang baik ketika kita akan menyusun paragraf dan dimana menempatkan kalimat utama tersebut pada suatu paragraf, apakah di awal, di tengah, atau di akhir paragraf, agar lebih mudah dalam menjabarkan menjadi sebuah paragraf yang utuh dan baik? terima kasih

Ini rumus gampangnya.
Kalimat topik selalu taruh di depan. Kalimat topik dilengkapi dengan controling idea atau ide pengontrol. Ide pengontrol itulah yang dijelaskan dalam kalimat penjelas. Kalimat penjelas dapat berupa aneka detail atau contoh. Kemudian diakhiri dengan kalimat penutup jika dibutuhkan.
Pertanyaan ke 18
Assalmualaikum pak imam...semoga sehat selalu. Bagaimana cara membuat diksi yang indah dan bisa dinikmati oleh pembacanya?

Baik, muncul lagi pertanyaan seperti ini, ini penjelasan lebih lanjutnya:

Ada 6 prinsip dalam memilih diksi:

1. Pilih kata yang mudah dipahami
2. Gunakan kata yang spesifik dan kontekstual
3. Pilih kata yang paling kuat diantara pilihan diksi yang ada
4. Lebih baik, tekankan pada penggunakaan kata yang positif daripada sebaliknya
5. Hindari penggunaaan diksi yang tinggi secara berlebihan
6. Juga hindari diksi yang terlalu jadul

Jadil, sekali lagi, diksi dipilih sesuai target pembaca.


Pertanyaan ke 19
Selamat bertemu tanpa tatap muka malam ini. Panduan menulis malam ini sangat menarik. Masalah yang sering saya temui adalah menyusun kalimat topik. Topik seringkali sudah siap tempur dalam pikiran, namun ketika akan dirangkai masuk tulisan, topik itu menjadi rumit kembali untuk dirangkai.  Adakah trik paling sederhana bagaimana menyusun kalimat topik dalam sebuah paragraf.  Terima Kasih.
Yulius Roma_Tana Toraja_Sulawesi Selatan.

Paling sederhana, bikin outline kalimat topiknya terlebih dahulu dalam bentuk ceklist atau dinomorin. Ini sebenernya masuk ke pembahasan lain, tapi mari kita singgung sedikit.

Jadi, dalam menulis, bikin dulu outlinenya. Mulai dari Pendahuluan, isi, dan penutup.

Dari pendahuluan sudah ditentukan apa yang akan dibahas (thesis statement). Thesis statement/poin yang akan dibahas dijadikan controlling ide pada setiap kalimat topik. Diakhiri dengan menyimpulkan semuanya.

Ketika outline bagus, tulisan bagus. Silakan perhatikan tulisan materi saya di blog. Pada pendahuluan sudah ketahuan akan membahas apa. Pada isi, itu lah yang dibahas. Terakhir, saya kasih kata2 penutup sedikit.

Ingat format ini.

Pertanyaan ke 20
Apabila sebuah tulisan berupa paragraf ditujukan untuk anak SD usia kelas atas, kira-kira kalimat majemuk apa yg sebaiknya dibuat agar tidak rumit dan mampu dipahami dengan baik namun tdk monoton?

Jawaban:
Semua variasi kalimat bisa digunakan. Betul, supaya tidak monoton dan membosankan ketika dibaca.

Seperti yang tertera di materi, yang menentukan rasa tulisan adalah lebih ke diksi yang digunakan.

Ibarat seperti gambar ini yang mengibaratkan menulis seperti melukis, diksi itu seperti warna pada lukisan. Lukisan untuk orang dewasa dengan lukisan untuk anak-anak sangat berbeda warnanya. Begitu juga dengan tulisan anak-anak diksi yang digunakan pasti lebih mudah dipahami daripada diksi pada tulisan untuk orang dewasa.

Kalimat sederhana jika diksinya tinggi juga susah dipahami. Jadi, lebih perhatikan ke diksi yang ingin digunakan untuk anak SD.


Pertanyaan ke 21
Terimakasih banyak bapak imam ilmu sangat bermanfaat, mohon maaf saya fatimah,s.si , saya baru memulai menulis yang ingin saya tanyakan kepada bapak adalah tip dan trik apa yang di gunakan agar tulisan kita terlihat baik dan menarik,dan  bagaimana cara kita memilih. Kata yang benar,dan bagaimana cara kita bisa membuat kalimat campuran yang baik' terimakasih banyak atas bantuan nya

Jawaban:
Tulisan yang baik dan menarik adalah yang ditulis sesuai dengan kaidah penulisan, terutama ini dalam konteks penulisan formal dan akademik.

Tips dan trik:
Perbanyak input: membaca
Berlatih: mencoba sedikit demi sedikit beberapa dasar menulis yang sudah kita pelajari
Menulis: rajin menulis

Kata yang benar adalah kata yang digunakan sesuai dengan tujuan dan konteksnya. Kata yang baik adalah kata yang bisa menyampaikan informasi sesuai yang diinginkan oleh penulis sesuai dengan target pembaca. Pemilihannya berati disesuaikan dengan tujuan, konteks, dan target pembaca.

Kalimat campuran adalah gabungan dari kalimat gabungan dan kalimat kompleks. In rumusnya:




Kalimat gabungan.




Kalimat kompleks.

Kalimat gabungan dibuat dengan menambahkan salah satu kata dari singkatan FANBOYS: for (untuk), and (dan), nor (maupun), but (tetapi), or (atau), yet (namun), so (sehingga). Sedangkan kalimat kompleks dirangkai dengan menambahkan kata seperti when (ketika), after (setelah), because (karena), since (sejak), although (meskipun), while (sementara), dan lainnya.

Jika sudah sesuai dengan kaidah di atas, kalimat campuran akan baik. Silakan lihat contoh pada materi di blog.

Pertanyaan ke 22
Apakah ide yang kita tulis harus dijelaskan dengan detail ataukan kita menganggap bahwa pembaca sudah punya schemata sehingga beberapa hal tidak perlu kita jelaskan dengan rinci. Iin Kediri

Jawaban:
Pertanyaan memiliki 2 dimensi.

Jika dalam karya fiksi dan/atau dalam penulian personal, ide justru disimpan. Seperti cerpen yang ada plotnya, ide ditaruh di klimaks atau dikasih tahu pelan-pelan supaya pembaca penasaran.

Namun, dalam penulisan non-fiksi dan/atau penulisan formal dan akademik, ide justru harus disebutkan secara gamblang di depan. Ide harus sudah ditonjolkan di pendahuluan, diturunkan jadi kalimat topik, dan disimpulkan di akhir.

Misal, dalam menulis artikel jurnal, bahkan ada yang namanya abstrak yang berisi isi tulisan, dengan membaca abstrak saja sudah tahu gambaran seluruh isi artikelnya.

Dalam penulisan formal, para jurnalis meletakkan semua ide/informasi penting di paragraf pertama, baru informasi yang tidak penting di belakang. Namanya model piramida terbalik seperti ini.

Pertanyaan ke 23
Assalamualaikum.. Terima kasih bagi pemateri dan moderator....
Melihat dan menyimak tulisan bapak saya percaya bp sangat kompeten dalam bidang ini... Yg saya tanyakn..
1.sejak kapan bapak memulainya dan adakh perasaan jenuh bagaimana mengatasinya..
2.Pernahkah tulisan bapak tidak dhargai orang dan bagaimana kita mnimbulkn kepercayaan kepd tulisan kita sendiri.?. Makasih. Miseran dani. kalsel.

Jawaban:
1. Saya mulai rajin menulis sejak kuliah S1 dengan mengikuti salah satu komunitas menulis tentang narasi lokal di sini:
https://akumassa.org/id/author/imam-fitri-rahmadi
Jenuh sesekali datang. Caranya tutup laptop, jalan keluar. Baru balik lagi dengan pikiran yang fresh

2. Pernah, jangankan orang lain, saya juga pernah tidak menghargai tulisan saya sendiri 😅
Menulis merupakan sebuah proses yang lambat laun kita akan suka dengan tulisan kita sendiri. Selama proses tersebut, "bodo amat" saja dengan semua kata orang. Silakan baca tulisan saya 7 tahun silam, jelek banget.

Seperti semangat yang selalu disampaikan Omjay, menulis saja terus dan buktikan apa yang terjadi.Yang lebih penting, temukan motivasi internal dalam diri kenapa harus menulis. Kalau motivasi internal sudah kuat, gak peduli kata orang, menulis tetap jalan terus.Jika kita sendiri sudah suka dengan tulisan sendiri, itu sudah jauh dari cukup ketimbang ambil hati komen orang lain.

Pertanyaan 24
Assalamu'alaikum..slmat sore mas imam.
dalam beberapa bntuk paragraf. Mana yg lbih efektif digunakan, deduktif atau induktif?
Ropiyanto. Curup - Bengkulu

Jawaban
Dalam penulisan formal dan akademik, paragraf deduktif lebih efektif dan sangat disarankan.

Pertanyaan ke 25
1.  Menulis yg kreatif tdk datang di bawah pohon, ttp dg merenung melihat fenomena barangkali ide ada di situ, awal sy bingung sekali krn pengalaman sy menulis artikel scopus berlatar blkng dasar teori yg mengkerucut, nahh pertanyaan saya, yg mana yg dikatakan menulis itu mudah jika tdk punya dasar literasi yg cukup

2. Jika itu mudah di tulis, apakah benar2 tdk pernah di tulis org lain tanpa hrs menulis studi pendahulu

3. Kebetulan sy riset ttg bimbilon yaitu bimbingan online kebetulan sy merujuk pd artikel Khasvari dr Austria, ttg peningkatan Social Presence Bagi pebelajar jarak jauh, barangkali bisa ada pencerahan dr Mas Imam Fitri Rahmadi
Awal sy gabung di grup ini unt referensi sy pd pengguna pebelajar jarak jauh
Terima kasih
Bu Iez dosen Ikip Jember🙏

1. Menulis personal seperti update status dan lainnya mudah. Menulis formal seperti menulis berita dan laporan dormal membutuhkan dasar literasi yang cukup. Menulis akademik seperti menulis laporan penelitian dan artikel jurnal membutuhkan dasar literasi yang tinggi.

2. Ada yang bilang, tidak ada yang baru selama masih berada di bawah sinar matahari, jadi segala kebaruan (inovasi) yang ada pasti ada silsilahnya ke belakang, maka studi pendahuluan paling tidak dengan systematic literature review harus dilakukan. Apalagi menulis untuk jurnal Scopus, novelty-nya harus kuat. Untuk menyatakan bahwa tulisan punya kebaruan, tidak bisa hanya dengan klaim semata, tetapi harus dengan pembuktian dari apa yang sudah dilakukan oleh penelitian sebelumnya ternyata belum menyentuk pada fokus penelitian yang kita lakukan.

3. Saya perlu membaca artikelnya dulu. Silakan bisa dilanjut via japri.

Pertanyaan ke 26
Apakah dalam ragam tulisan formal dan akademik harus selalu SPOK? Atau haruskah selalu ada unsur tersebut?

Jawaban:
Tidak, susunannya bisa divariasi. Namun, minimal harus ada unsur Subjek dan Predikat untuk bisa sah diaggap sebagai kalimat.
Pertanyaan ke 27
apakah ada gaya menulis klasik dan modern..kalo ada apa bedanya dari segi penulisan.
Rolly. Kalsel

Maaf, saya baru mendengar klasifikasi menulis dari segi klasik dan modern, saya tidak bisa jawab.

Pertanyaan ke 28
Ijin bertanya, teknik  curah gagasan yg seperti apa agar efektif dan efisien dlm era ini sebagai upaya menyimpan ide yg mudah terlupakan  saat terlintas dipikiran kita?Klu jaman dl tulis dikertas kecil(blocknote) dan Hp. Terimakasih  Etik Susanti SDN Tunggaknongko Semanu Gunungkidul Yogyakarta

Curah gagasan atau bahasa kerennya brainsorming memang sering dilakukan untuk menghimpun ide, biasanya lebih efektif dengan berdiskusi dengan orang lain sebagai lawan berpikir.
Cara yang sudah disampaikan oleh Om Bud kemarin itu out-of-the-box banget dalam mencari dan mendokumentasikan ide.

Pertanyaan ke 29
Jika suatu bacaan terpatok pada EYD yang tepat, benar ataukah tidak jika nanti tulisan tersebut akan terasa lebih kaku, seperti saat kita sedang membaca tulisan ilmiah. Lain cerita kalau novel atau cerpen atau mungkin tulisan fiksi lain, sepertinya tidak melulu menggunakan EYD yang baku. Mohon komentarnya. Susun
Noralia Semarang

Betul, tulisan fiksi lebih fleksibel daripada tulisan non-fiksi.
Namun, kalau terkait EYD atau yang sekarang adalah PUEBI, kedua jenis penulisan harus sesuai dengan aturan PUEBI kalau tidak akan sudah dipahami.
Beda kalau terkait kata, kalimat, dan paragraf, karya fiksi terserah tidak harus sesuai dengan aturan dasar yang kita bicarakan barusan.

Pertanyaan ke 30
Penulisan kata yang kurang sesuai dengan tujuan atau kontek tulisan, seperti mestinya diksi tersebut lebih pada personal tetapi sebenarnya tujuan tulisan itu adalah laporan. Apakah ini tidak merupan bagian dari pembeda/sekat antara penulis dengan penerima laporan sehingga kedekatan secara personalpun dirasakan.
Dan apa dampak dari kesalahan diksi itu? Rusmin (G8-017) Kab. Barito Kuala KALSEL

Laporan dalam konteks pekerjaan memang harus dengan diksi yang formal untuk menunjukkan profesionalitas. Kedekatan personal dalam konteks kerja profesional justru menjadi hal yang kurang pas. Bisa saja dekat secara personal, namun untuk urusan laporan kerja tetap formal.
Diksi yang salah membuat kalimat susah dipahami dan bisa berujung pada miskomunikasi.

Pertanyaan ke 31
Mhn maaf saya termasuk terlambat belajar menulis yg selama ini tdk banyak buku yang saya baca.
Saya tertarik dengan materi yang disampaikan pak Imam.
Dalam membuat paragraf kadang saya terjebak dengan kalimat yang sdh terlanjur di tulis.
Bagaimanakah agar saya bisa mengalir manulis sebuah paragraf ?
Terimakasih, Asep Dahlan, Kepsek SLB Jakarta.

Hal tersebut sangat lumrah.
Supaya tidak terjebak, buat outline pointer yang ingin ditulis.
Bisa juga menerapkan strategi free writing, yaitu tulis aja semuanya dulu yang ada dikepala baru nanti dirapihkan lagi.

Bagaimana cara mengembangkan tema jika sudah mentok Pak?
Budi Artopo, SDN MeLikan Rongkop GunungkiduL Yogyakarta

Lihat dari perpektif yang lain.
Ibarat tema merupakan suatu bangun, awalnya kita menulis dengan sudut pandang dari sebelah kiri bangunan, kembangkan dengan melihat dari sudut sebaliknya dan sudut yang lainnya.

Pertanyaan ke 32
Jika pembaca kita adalah murid SMP mata pelajaran Bahasa Inggris, dalam membuat paragraf berdasarkan level pahaman mereka, yang sesuai paragraf deduktif atau induktif?
Wiji - malang
Dalam menulis, supaya lebih mudah dipahami, gunakan paragraf deduktif.

Assalamualaikum. Saya baru belajar menulis di mulai pada group belajar. Dan selama ini saya menulis diblog tanpaenggunakan aturan sama sekali. Saya biarkan tulisan saya mengalir sebebas-bebasnya. Menulis bebas ada kenikmatan tersendiri.  Rasa takut kalau tulisan kita salah tak ada lagi. Namun jika saya mengikuti aturan yg detail tersebut saya malah blm . Apakah tulisan saya yg gaya bebas ini merupakan tulisan yg kurang benar. Dalam kaidah menulis?
Siti Fatimah Mojokerto

Kaidah menulis sesuai dengan konteksnya, dan lebih berlaku untuk penulisan formal dan penulisan akademik.
Dalam kasus Ibu Siti yang menulis di blog secara personal dengan gaya sesuka hati, sebetulnya sah-sah saja. Tidak ada yang melarang dan menyalahkan. Namun, bisa jadi tulisan akan sedikit susah dipahami karena tidak sesuai dengan kaidah yang lumrah.
Saran saya, sebebas-bebasnya menulis, sebaiknya kaidah dasar menulis tetap diterapkan meski tidak seketat kalau mau

Pertanyaan ke 27
apakah ada gaya menulis klasik dan modern..kalo ada apa bedanya dari segi penulisan.
Rolly. Kalsel

Maaf, saya baru mendengar klasifikasi menulis dari segi klasik dan modern, saya tidak bisa jawab.

Pertanyaan ke 28
Ijin bertanya, teknik  curah gagasan yg seperti apa agar efektif dan efisien dlm era ini sebagai upaya menyimpan ide yg mudah terlupakan  saat terlintas dipikiran kita?Klu jaman dl tulis dikertas kecil(blocknote) dan Hp. Terimakasih  Etik Susanti SDN Tunggaknongko Semanu Gunungkidul Yogyakarta

Curah gagasan atau bahasa kerennya brainsorming memang sering dilakukan untuk menghimpun ide, biasanya lebih efektif dengan berdiskusi dengan orang lain sebagai lawan berpikir.
Cara yang sudah disampaikan oleh Om Bud kemarin itu out-of-the-box banget dalam mencari dan mendokumentasikan ide.

Pertanyaan ke 29
Jika suatu bacaan terpatok pada EYD yang tepat, benar ataukah tidak jika nanti tulisan tersebut akan terasa lebih kaku, seperti saat kita sedang membaca tulisan ilmiah. Lain cerita kalau novel atau cerpen atau mungkin tulisan fiksi lain, sepertinya tidak melulu menggunakan EYD yang baku. Mohon komentarnya. Susun
Noralia Semarang

Betul, tulisan fiksi lebih fleksibel daripada tulisan non-fiksi.
Namun, kalau terkait EYD atau yang sekarang adalah PUEBI, kedua jenis penulisan harus sesuai dengan aturan PUEBI kalau tidak akan sudah dipahami.
Beda kalau terkait kata, kalimat, dan paragraf, karya fiksi terserah tidak harus sesuai dengan aturan dasar yang kita bicarakan barusan.

Pertanyaan ke 30
Penulisan kata yang kurang sesuai dengan tujuan atau kontek tulisan, seperti mestinya diksi tersebut lebih pada personal tetapi sebenarnya tujuan tulisan itu adalah laporan. Apakah ini tidak merupan bagian dari pembeda/sekat antara penulis dengan penerima laporan sehingga kedekatan secara personalpun dirasakan.
Dan apa dampak dari kesalahan diksi itu? Rusmin (G8-017) Kab. Barito Kuala KALSEL

Laporan dalam konteks pekerjaan memang harus dengan diksi yang formal untuk menunjukkan profesionalitas. Kedekatan personal dalam konteks kerja profesional justru menjadi hal yang kurang pas. Bisa saja dekat secara personal, namun untuk urusan laporan kerja tetap formal.
Diksi yang salah membuat kalimat susah dipahami dan bisa berujung pada miskomunikasi.

Pertanyaan ke 31
Mhn maaf saya termasuk terlambat belajar menulis yg selama ini tdk banyak buku yang saya baca.
Saya tertarik dengan materi yang disampaikan pak Imam.
Dalam membuat paragraf kadang saya terjebak dengan kalimat yang sdh terlanjur di tulis.
Bagaimanakah agar saya bisa mengalir manulis sebuah paragraf ?
Terimakasih, Asep Dahlan, Kepsek SLB Jakarta.

Hal tersebut sangat lumrah.
Supaya tidak terjebak, buat outline pointer yang ingin ditulis.
Bisa juga menerapkan strategi free writing, yaitu tulis aja semuanya dulu yang ada dikepala baru nanti dirapihkan lagi.

Bagaimana cara mengembangkan tema jika sudah mentok Pak?
Budi Artopo, SDN MeLikan Rongkop GunungkiduL Yogyakarta

Lihat dari perpektif yang lain.
Ibarat tema merupakan suatu bangun, awalnya kita menulis dengan sudut pandang dari sebelah kiri bangunan, kembangkan dengan melihat dari sudut sebaliknya dan sudut yang lainnya.

Pertanyaan ke 32
Jika pembaca kita adalah murid SMP mata pelajaran Bahasa Inggris, dalam membuat paragraf berdasarkan level pahaman mereka, yang sesuai paragraf deduktif atau induktif?
Wiji - malang
Dalam menulis, supaya lebih mudah dipahami, gunakan paragraf deduktif.

Assalamualaikum. Saya baru belajar menulis di mulai pada group belajar. Dan selama ini saya menulis diblog tanpaenggunakan aturan sama sekali. Saya biarkan tulisan saya mengalir sebebas-bebasnya. Menulis bebas ada kenikmatan tersendiri.  Rasa takut kalau tulisan kita salah tak ada lagi. Namun jika saya mengikuti aturan yg detail tersebut saya malah blm . Apakah tulisan saya yg gaya bebas ini merupakan tulisan yg kurang benar. Dalam kaidah menulis?
Siti Fatimah Mojokerto

Kaidah menulis sesuai dengan konteksnya, dan lebih berlaku untuk penulisan formal dan penulisan akademik.
Dalam kasus Ibu Siti yang menulis di blog secara personal dengan gaya sesuka hati, sebetulnya sah-sah saja. Tidak ada yang melarang dan menyalahkan. Namun, bisa jadi tulisan akan sedikit susah dipahami karena tidak sesuai dengan kaidah yang lumrah.
Saran saya, sebebas-bebasnya menulis, sebaiknya kaidah dasar menulis tetap diterapkan meski tidak seketat kalau mau menulis formal atau akademik.

Pertanyaan ke 33
Assalamualaikum mas imam, smoga sehat selalu di negeri orang. Karna peserta lain sudah banyak yg bertanya tentang materi. Maka saya akan bertanya sedikit melenceng. Bagaimakah caranya agar kita bisa kuliah keluar negeri dengan beasiswa? 🙏🏿
Tito _limapuluh kota sumbar.

Terima kasih atas pertanyaan yang berbeda ini.
Cerita persiapan diri dan perjuangan saya dalam meraih beasiswa saya tuliskan di sini:
https://tigabelase.wordpress.com/category/road-to-phd
Sungguh perjalanan yang cukup pajang. Bapak dan Ibu akan mengetahui berapa kali saya belajar bahasa inggris untuk bisa sampai pada sampai titik ini, berapa kali saya gagal melamar beasiswa, berapa kali mengirim email ke professor di luar negeri, dan lainnya. Semoga dapat bermanfaat bagi teman-teman yang ingin kuliah ke luar negeri dengan beasiswa.

Saatnya pada kesimpulan dan penutup:

Terkait dengan kata dan penggunaannya secara umum, sebetulnya bahasa dapat dibagi menjadi 2 kategori: spoken dan written language atau bahasa lisan dan bahasa tulisan. Bahasa lisan biasanya kosa kata dan struktur kalimatnya lebih sederhana, model seperti ini banyak diadaptasi untuk menulis dengan hara personal. Bahasa tulisan digunakan untuk penulisan formal dan akademik yang biasanya baik kata maupun struktur kalimatnya lebih kompleks. Jadi, jika ingin menulis formal dan akademik, pastikan yang dipakai adalah bahasa tulisan. Bahasa tulisan sangat konsern terhadap variasi penggunaan kata, penulisan kalimat, dan penyusunan paragraf.


Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang senang berkumpul bersama teman, kolega,  sanak family,  serta bersilatuhrami. Pendemi

Terkait dengan kalimat, 4 jenis kalimat dan fungsinya ini perlu diperhatikan kembali.
1. Kalimat pernyataan, berfungsi untuk menceritakan sesuatu.
2. Kalimat pertanyaan, berfungsi untuk menanyakan sesuatu
3. Kalimat perintah, berfungsi untuk menginstruksian sesuatu
4. Kalimat seruan, berfungsi untuk mengespresikan seuatu yang mengherankan/mengagetkan.

Silakan keempatnya bisa digunakan untuk variasi tulisan, selain menggunakan formula kalimat sederhana, gabungan, kompleks, dan campuran.


Terkait dengan paragraf, ada 4 tipe yang lebih jauh perlu diketahui.
Jika bapak dan ibu hanya ingin menjelaskan apa itu virus corona, gunakan paragraf deskriptif. Jika bapak dan ibu ingin menjelaskan asal mula virus corona, gunakan paragraf naratif.Jika bapak dan ibu ingin menjelaskan cara pencegahan virus corona, gunakan paragraf ekspositori. Jika bapak dan ibu ingin menjelaskan bahwa virus corona itu sangat berbahaya, gunakan paragraf persuasif.

Satu lagi tentang paragraf, seperti ini gambarannya jika dikemas dalam model humburger.

Kalimat topik ada di atas. Kalimat penjelas di tengah. Kalimat penutup di akhir.

Saatnya kita latihan menulis.
Latihan 1:
Bapak dan Ibu, paragraf ini belum memiliki kalimat topiknya. Jadi kasihan, anak kalimatnya tidak memiliki induk kalimat. Minta tolong untuk dibuatkan kalimat topiknya kemudian ditaruh sebagai kalimat pertama pada paragraf tersebut.
Tetap di rumah saja dinilai sebagai salah satu cara yang paling efektif. Menggunakan masker ketika terpaksa harus bepergian dan selalu menjaga jarak dengan orang lain merupakan cara lainnya. Senantiasa jaga stamina dengan istirahat yang cukup juga dapat dilakukan untuk menjaga imun tetap baik sehingga tidak rentan tertular.

Jawaban
Pemerintah telah menjelaskan berbagai cara agar masyarakat dapat terhindar dari terjangkitnya covid 19. Anjuran yang dijelaskan tersebut antara lain tetap dirumah saja(stay at home), dan menjaga jarak (sosial distancing). Tetap di rumah saja dinilai sebagai salah satu cara yang paling efektif. Menggunakan masker ketika terpaksa harus bepergian dan selalu menjaga jarak dengan orang lain merupakan cara lainnya agar  dapat memutus penyebaran covid 19, Senantiasa jaga stamina dengan istirahat yang cukup juga dapat dilakukan untuk menjaga imun tetap baik sehingga tidak rentan tertular.

Latihan 2:
Paragraf ini baru ada kalimat topiknya. Mohon tambahkan minimal 3 kalimat penjelas:
Pendemi koronavirus mengubah pola orang dalam bersosialiasi, bekerja, dan belajar di Indonesia.

Jawaban
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang senang berkumpul bersama teman, kolega,  sanak family,  serta bersilatuhrami. Pendemi covid 19 telah mengubah pola manusia dalam bersosialiasi, sehingga menyadarkan manusia bahwa rumah adalah sebaik-baik nya tempat berkumpul bersama keluarga. Bukan hanya itu covif 19 berdampak mengubah pola manusia dalam bekerja , bergaul dan juga belajar. Kita yang selama ini bekerja dengan ruang luas ber AC.  Sekarang harus bekerja dirumah dengan ruangan seadanya, jadwal sebisa nya, dan harus menguasai komputer,  Karena semua pekerjaan menjadi online. Begitu juga dengan dunia pendidikan. Pola belajar yang selama ini dilakukan di kelas tidak bisa dilakukan lagi semua guru dipacu untuk bisa menguasai lT agar bisa membimbing siswa belajar di rumah.

Latihan 3:
Buat satu paragraf dengan tema bebas. Kalimat topik harus memiliki ide pengontrol. Paragraf memiliki setidaknya 3 kalimat penjelas yang mendukung atau menjelaskan lebih lanjut ide pengontrol.
Terima kasih Bapak dan Ibu,
Mohon maaf atas segala kekurangan dalam penyampaian materi dan menjawab pertanyaan.
Jawaban
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang senang berkumpul bersama teman, kolega,  sanak family,  serta bersilatuhrami. Pendemi covid 19 telah mengubah pola manusia dalam bersosialiasi, sehingga menyadarkan manusia bahwa rumah adalah sebaik-baik nya tempat berkumpul bersama keluarga. Bukan hanya itu covif 19 berdampak mengubah pola manusia dalam bekerja , bergaul dan juga belajar. Kita yang selama ini bekerja dengan ruang luas ber AC.  Sekarang harus bekerja dirumah dengan ruangan seadanya, jadwal sebisa nya, dan harus menguasai komputer,  Karena semua pekerjaan menjadi online. Begitu juga dengan dunia pendidikan. Pola belajar yang selama ini dilakukan di kelas tidak bisa dilakukan lagi semua


Latihan di atas bisa dengan sukarela dikerjakan dan dikoreksi bersama nantinya.

Grup saya kembalikan pada Omjay.
Salam sehat selalu..amiin😇
Wassalamualaikum, Wr. Wb.
Alhamdulillah. Terima kasih pak @Imam Rahmadi semoga sehat dan sukses selalu

By Wawat Purnamawati


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog